Rabu, 23 September 2015

Save Palangkaraya #palangkarayajugaindonesia #kalimantantengahjugaindonesia #melawanasap

Assalamuallaikum ... sahabat muslimah
Sebulan lebih kami di Palangkaraya Kalimantan Tengah menghirup udara berpolusi.
Asap akibat pembakaran lahan dan hutan sudah akrab di hidung kami.
Daya upaya sudah dikerahkan oleh pemerintah daerah dan jajarannya agar bencana kabut asap ini teratasi.
Makin hari bukannya makin terang tapi semakin gelap dan pengap.
Penerbangan beberapa kali ditiadakan akibat jarak pandang yang hanya beberapa meter saja.
Sirene pemadam kebakaran hampir setiap saat meraung-raung memecah pekatnya asap.
Anak-anak usia sekolah sudah libur selama 2 minggu.
kebakaran hutan sepanjang jalan trans Kalimantan Tengah (Pulang Pisau)
Sumber  foto : Facebook Tya Wiyatno



Suasana siang hari tanggal 22 september 2015
jalan Yos Sudarso Palangka Raya


Puncaknya tanggal 22 september 2015, ISPU di Palangkaraya menunjukkan angka 
1.936,65 u gram/m3 ....... yang artinya index konsentrasi partikular di Palangka Raya sudah melewati 6 kali ambang normal yang terletak pada angka 300. 


Sore hari tanggal 22 September 2015
Simpang Tiga jl. RTA. Milono depan Univ. Muhammadiyah Palangka Raya










































Namun ... derita kami di Palangka Raya ini belum dianggap SERIUS sehingga kami belum layak untuk diberi "bantuan".

Dan untuk memalingkan wajah "negeri kita" pada kami ... 
Inilah kepedulian kami yang tidak bisa membantu bapak bapak pemadam kebakaran, manggala agni, satgas brimob dan instansi terkait lainnya ... untuk mengangkat selang memadamkan kobaran api ...


KAMI (pengguna sosmed) BERTEKAD BERGERAK BERSAMA UNTUK MENYEBAR TAGAR/HASHTAG :
#kalimantantengahjugaindonesia
#palangkarayajugainsonesia
#melawanasap
#presidenlihatkalteng
Yang peduli dan empati pada derita kami mohon ke-ikhlas-an nya menyebar tagar/hashtag tersebut sebanyak-banyak nya di sosmed ... tolong posting sebanyak-banyaknya tentang keadaan di Palangka Raya berkaitan dengan bencana kabut asap.
Demi PARU-PARU DUNIA yang "katanya" ada di Kalimantan Tengah.

Terima kasih, wasallam
"ATH"

2 komentar:

  1. Mungkin, mungkin yah mba, mungkin, karena riau lebih sering kabut asap (?) soalnya pernah kejadian tahun 1997 (denger cerita dari orang yg tinggal di Riau) tebelnya kabut asap sampe jarak pandang cuma 10m. Na'udzubillah! Semoga pemerintah segera sadar akan daerah kalimantan jg ya mba. Saya di Bukittinggi dan ngerasain bgt, sampe2 gunung ga keliatan even ujan tiap hari :'(

    *maaf ya mba panjang bgt commentnya, dan maaf kl ada kata yg salah hehe salam kenal ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga ... terima kasih untuk empatinya
      di Kalimantan Tengah juga hampir setiap tahun terjadi kabut asap ... saya menetap di Palangka Raya mulai tahun 1997 baru sebulan di sana sudah disambut dengan kabut asap yang tebal dan pengap. hampir sebulanan tidak ada penerbangan saat itu ... dan berulang terus setiap tahunnya, jika sudah memasuki musim kemarau kami pasti was-was akan terkena kabut asap.
      Alhamdulillah tanggal 24 September 2015 kemarin, bapak presiden sudah berkenan berkunjung ke Kalimantan Tengah, semoga ada tindak lanjut penyelesaian permasalahan kami pasca kunjungan beliau

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Bonjour & Welcome

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Advertising

Search This Blog

Flickr Images

Facebook

recent posts

Like us on Facebook

Pages - Menu